Kun Fayakun dan Keindahan Kesatuan Kuasa Allah
Sahabat saya berkata dengan nada khawatir, "Tulisan kamu tentang Kun Fayakun itu melenceng dari akidah." Saya terdiam sejenak, merasakan bagaimana kesalahpahaman bisa terjadi. Tulisan yang dimaksud sahabat saya adalah Nur Muhammad & Nabi Muhammad: Obrolan Tertunda dengan Gus Hasyim . Dia mengomentari kalimat yang tertulis ". .kemudian kehendak-Nya (kun), lalu terjadilah (fayakun)." Yang saya tulis bukanlah upaya untuk memisahkan atau mendekonstruksi firman Allah. Justru sebaliknya, saya ingin memperkuat keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Sempurna dengan cara memahami kedalaman makna "Kun Fayakun" secara lebih mendetail. Ketika saya menganalisis "Kun" sebagai dimensi kehendak dan rancangan Allah, serta "Fayakun" sebagai dimensi realisasi dan perwujudan, saya tidak memecah-belah. Saya mencoba memahami kesempurnaan yang tersembunyi di balik kesederhanaan ungkapan tersebut. Seperti mengamati berlian dari berbagai sudut, bukan...