Postingan

Menampilkan postingan dengan label hijrah

Ketika Kapal Berlayar, Tapi Luka Tetap di Atas Geladak

Gambar
Kadang hidup memaksamu bertahan begitu lama, hingga kamu lupa rasanya menangis. Bukan karena tak sedih, tapi karena air mata sudah tak sempat turun. Tertahan oleh peran, ekspektasi, dan suara-suara di kepala yang berkata: “Kamu harus kuat.” Aku mengenal perempuan itu dari jauh, bukan lewat pertemuan, tapi lewat ekspresi yang jarang bisa dibohongi: tulisan, sorot mata di video singkat, dan celah kecil di antara kata-kata spiritual yang diselipkan begitu rapih. Di balik semuanya, aku bisa merasakan satu hal: "ada jiwa yang sedang lelah, tapi menyamar jadi kuat." Dia memutuskan berlayar ke pelabuhan baru, berharap ombak dan langit di sana bisa menghapus riwayat badai yang ia lalui. Ia kira, suasana asing akan menjadi obat penawar luka. Tapi seperti semua yang pernah kehilangan, ia pun belajar... bahwa berpindah dermaga tak selalu membuat kapal terasa ringan. Ada beban yang ikut berlayar, diam di lambung hati. Dia mulai menyelami spiritualitas. Mulai ajaran stoikisme, hinduisme, ...