Postingan

Menampilkan postingan dengan label rose

Brinros**x: Mau Ngasih Hadiah, Bukan Jadi Mantan Terindah

Gambar
Beberapa hari lalu, aku berbincang dengan seorang teman perempuan. Obrolan kami terasa ringan dan menyenangkan. Lucunya alami, nyambungnya tak dibuat-buat. Karena kami bisa tertawa lepas bersama, aku spontan bilang padanya, "Kamu ini kayak Brinro**ix deh—antidepresan hidup."  . Sebuah guyonan kecil, tapi waktu itu benar-benar mewakili apa yang kurasa: ia berhasil membuat hariku terasa lebih ringan. Sebagai bentuk terima kasih, aku terpikir ingin memberinya hadiah. Bukan karena modus, bukan juga karena ingin lebih. Sungguh, rasanya seperti ingin bersedekah—tapi entah kenapa, aku memilih bilang hadiah , karena kalau jujur bilang sedekah, kesannya... aneh, hahaha. Jadi, dengan ringan aku bertanya, “Mau hadiah apa?” Tapi justru dari pertanyaan itulah, suasana berubah. Ia merespons dengan mengingat trauma masa lalunya, tentang seorang pria (entah siapa) yang dulu sering memberinya hadiah, tapi saat ditolak cintanya, pria itu meminta semua pemberiannya dikembalikan. Detail. Dihit...