Memahami Manusia dalam Perspektif Epistemik-Tauhidik

Dalam upaya memahami hakikat manusia, berbagai pendekatan telah dikembangkan, baik dalam ilmu psikologi, filsafat, maupun teologi. Namun, pendekatan yang menjaga keseimbangan antara rasionalitas ilmiah dan etika tauhid masih jarang ditemukan. Artikel ini berusaha merumuskan kerangka epistemik-tauhidik tentang manusia dengan mengintegrasikan konsep-konsep Islam seperti nafs (jiwa), qalb (hati kesadaran), ruh (roh), dan iradah (kehendak), serta menjembatani dengan teori psikologi modern seperti self-transcendence (aktualisasi transendental) dari Maslow dan calibration of consciousness (kalibrasi kesadaran) dari David R. Hawkins. Artikel ini juga merefleksikan teori tripartit Watchman Nee dari sudut pandang Islam. Adab Epistemik terhadap Ruh Al-Qur’an menyatakan secara eksplisit bahwa ruh adalah urusan Allah: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan tentangnya melainkan sedikit.” (QS Al-Isra’: 85) Pernyata...