Jangan Berharap Bahagia dari Pernikahan

Aku pernah mengira pernikahan adalah gerbang kebahagiaan. Ternyata, aku keliru. Pernikahan bukanlah taman bermain kebahagiaan, melainkan medan latihan spiritual. Ini bukan tempat menuntut, tapi ruang untuk memberi. Bukan tentang mencari kesenangan, tapi tentang mengolah jiwa. Disclaimer: Jika tulisan ini membuat kamu ragu untuk menikah atau membatalkan niat nikah, lebih baik berhenti membaca sekarang. Tulisan ini hanya untuk mereka yang siap menikah dengan kesadaran penuh, bukan dengan angan-angan atau fantasi. Lihatlah buku nikah kita. Tak ada klausul "saling memiliki", yang ada adalah kewajiban: suami menafkahi, istri mendampingi. Ini bukan kontrak kepemilikan, melainkan surat amanah. Pasangan kita bukan properti, tapi titipan Allah yang harus dijaga dengan iman dan ilmu. Akad nikah pun bukan sekadar perjanjian antar mempelai, melainkan perjanjian dua jiwa kepada Tuhannya ( mitsaqan ghaliza ) . Pernikahan juga bukan konsep jual beli yang transaksional, seolah “aku memberi ...