Postingan

Menampilkan postingan dengan label mental health

Model Anti-Toksik: Sayangi Energi Dalam Dirimu

Gambar
Pernah nggak sih kamu merasa kayak  kehabisan bensin  cuma karena ngobrol sama seseorang? Atau habis ngumpul malah hatimu penuh sesak, bukannya senang? Dulu aku pikir itu cuma karena aku introvert. Tapi ternyata... ada yang lebih dalam: aku tidak sadar sedang hidup di tengah ekosistem yang  toksik . Aku mau cerita sedikit—bukan untuk menggurui, tapi barangkali kamu juga pernah merasa hal yang sama. Energi Diri: Titik Awal Segalanya Ada satu momen yang aku ingat banget. Saat itu aku sedang jadi orang “yes” sejati. Semua orang aku bantuin, semua kerjaan aku iain, semua keluhan aku dengarkan. Sampai akhirnya... aku drop. Badan tumbang, hati jenuh, kepala penuh. Itulah titik aku sadar:  energi diriku habis. Energi diri ini kayak baterai internal kita. Kalau dia low, semua jadi berat. Kita lebih gampang meledak, gampang baper, dan gampang ngerasa nggak berharga. Contoh nyatanya: Bangun tidur masih capek padahal tidur cukup. Ngerasa terganggu sama hal-hal sepele. Sering mi...

Id, Ego, Superego: Mengenal Tiga Aspek Kehidupan Mental

Teori id, ego, dan superego adalah sebuah model psikologis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud untuk menjelaskan struktur kepribadian manusia. Teori ini menggambarkan bagaimana ketiga komponen ini berinteraksi dalam membentuk perilaku kita. Id Prinsip kesenangan: Id adalah bagian paling primitif dan impulsif dari kepribadian. Ia beroperasi berdasarkan prinsip kesenangan, berusaha untuk memuaskan keinginan dan dorongan biologis tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau moralitas. Energi libido: Id adalah sumber energi libido, yaitu energi psikoseksual yang mendasari semua aktivitas mental dan perilaku. Ego Prinsip realitas: Ego adalah bagian dari kepribadian yang berfungsi sebagai perantara antara id dan dunia eksternal. Ia beroperasi berdasarkan prinsip realitas, berusaha untuk memuaskan keinginan id secara realistis dan sesuai dengan norma-norma sosial. Pemikiran rasional: Ego menggunakan pemikiran rasional untuk menilai situasi dan mengambil keputusan yang membantu individu bertah...

Letting Go...

 “Letting go gives us freedom, and freedom is the only condition for happiness. If, in our heart, we still cling to anything—anger, anxiety, or possessions—we cannot be free.” "Melepaskan memberi kita kebebasan, dan kebebasan adalah satu-satunya syarat untuk kebahagiaan. Jika, di dalam hati kita, kita masih melekat pada apa pun—kemarahan, kecemasan, atau kepemilikan—kita tidak bisa bebas."   —Thich Nhat Hanh , The Heart of the Buddha’s Teaching: Transforming Suffering into Peace, Joy, and Liberation.