Postingan

Menampilkan postingan dengan label peri angin

Ketika Kapal Berlayar, Tapi Luka Tetap di Atas Geladak

Gambar
Kadang hidup memaksamu bertahan begitu lama, hingga kamu lupa rasanya menangis. Bukan karena tak sedih, tapi karena air mata sudah tak sempat turun. Tertahan oleh peran, ekspektasi, dan suara-suara di kepala yang berkata: “Kamu harus kuat.” Aku mengenal perempuan itu dari jauh, bukan lewat pertemuan, tapi lewat ekspresi yang jarang bisa dibohongi: tulisan, sorot mata di video singkat, dan celah kecil di antara kata-kata spiritual yang diselipkan begitu rapih. Di balik semuanya, aku bisa merasakan satu hal: "ada jiwa yang sedang lelah, tapi menyamar jadi kuat." Dia memutuskan berlayar ke pelabuhan baru, berharap ombak dan langit di sana bisa menghapus riwayat badai yang ia lalui. Ia kira, suasana asing akan menjadi obat penawar luka. Tapi seperti semua yang pernah kehilangan, ia pun belajar... bahwa berpindah dermaga tak selalu membuat kapal terasa ringan. Ada beban yang ikut berlayar, diam di lambung hati. Dia mulai menyelami spiritualitas. Mulai ajaran stoikisme, hinduisme, ...

Peri Angin dan Cermin Terbalik

Gambar
Aku tak sengaja bertemu dengannya. Bukan di kafe, bukan di ruang seminar, bukan pula lewat pertemanan lama yang mempertemukan kembali dua takdir yang sempat berpapasan. Kami bertemu di TikTok. Tepatnya, di kolom komentar sebuah video pendek yang tampaknya biasa. Tapi bagiku, justru mengguncang ke dalam. Waktu itu dia berbicara lembut, matanya menyimpan kabut, dan suaranya terdengar seperti bisikan dari seseorang yang sudah lama berdialog dengan kehampaan. Judulnya sederhana: "Pasanganmu adalah cerminmu." Tapi lalu ia tambahkan satu kalimat yang membuatku diam. “…tapi bayangan dalam cermin itu bukan salinan yang sama. Ia versi terbalikmu. Tangan kananmu di dalam cermin tampak di sebelah kiri. Artinya, pasangan tidak selalu mencerminkan kita dalam bentuk yang kita sukai — tapi dalam bentuk yang kita butuhkan untuk disadari.” Aku terpaku. Bukan karena aku tak pernah mendengar kalimat semacam itu. Tapi karena kali ini, aku mendengarnya dari seseorang yang tampaknya sungguh m...