Nur Muhammad & Nabi Muhammad: Obrolan Tertunda dengan Gus Hasyim

Percakapan ini bermula dari tulisanku di blog Kun Fayakun: Dualitas dan Fleksibilitas Kehendak Ilahi . Tak lama, notifikasi WhatsApp muncul. Pesan singkat dari Gus Hasyim, teman baik sekaligus senior yang sering menantangku berpikir out of the box . Obrolan mengalir panjang, dan inilah rangkuman refleksinya. Sebelumnya izinkan aku memberi disclaimer: jika membaca ini tidak menambah cinta kita kepada Allah dan Rasulullah ﷺ, sebaiknya berhenti di sini. Bukan untuk menang pendapat, melainkan untuk merawat kecintaan yang utuh; hakikat dan syariat yang berjalan beriringan. Dalam sebagian tradisi tasawuf, terutama jalur kejawen, Nur Muhammad dipahami sebagai ciptaan pertama Allah sebelum ada materi, waktu, dan ruang. Ada atsar yang sering dirujuk, “Yang pertama Allah ciptakan adalah cahayaku” meski status riwayatnya diperdebatkan. Nur ini digambarkan sebagai cetak biru penciptaan: maksud awal dan jalur perantara dari dimensi pra-eksistensi menuju alam nyata. Urutannya seperti ini...