Postingan

Menampilkan postingan dengan label raja jawa

Gus Ulil, Degan, dan Rahasia Raja Jogja

Malam itu saya kedatangan tamu istimewa, sebut saja namanya Gus Ulil (bukan nama sebenarnya). Gus Ulil ini adalah sosok yang selalu penuh cerita dan kadang-kadang rodo iseng. Maklum dia lulusan Sastra UGM. Sambil ngopi dan ngemil, kami mulai berdiskusi kisah tentang Raja Jogja ke-10, yang katanya posisinya tidak sah gara-gara melanggar perjanjian antara Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring. “Kamu tahu nggak, sejarahnya itu gara-gara sebuah degan ” kata Gus Ulil sambil mengangguk-angguk bijak, seolah-olah sedang membagikan rahasia besar. Saya yang waktu itu setengah mengantuk, tiba-tiba terbangun dari lamunan, “Degan? Kelapa muda? Serius ki?” Ternyata, menurut cerita Gus Ulil, ada sebuah kesepakatan bahwa siapa pun yang meminum air degan itu, dialah yang berhak memimpin kerajaan. Kisah Degan dan Raja Jogja Suatu hari, Ki Ageng Giring mendapatkan degan itu. Tetapi karena satu dan lain hal, Ki Ageng Giring harus keluar rumah. Nah, disinilah letak drama sejarahnya. Ketika Ki Ageng Giring...

Filosofi Raja Jawa: Ngalah, Ngalih, Ngamuk

Gambar
Filosofi seorang Raja Jawa "ngalah, ngalih, ngamuk" mencerminkan tiga tahap pendekatan dalam menghadapi konflik atau situasi sulit, berdasarkan kearifan lokal dan kebijaksanaan tradisional Jawa. Berikut adalah catatan tentang filosofi ngalah, ngalih, ngamuk yang saya rangkum dari Ngaji Filsafat Dr. Fahrudin Faiz: Ngalah (Mengalah):      Dalam konteks Jawa, "ngalah" berarti mengalah atau menghindari konflik untuk menjaga keharmonisan. Ini adalah bentuk pertama dari respons terhadap perselisihan atau situasi yang tidak menguntungkan. Mengalah bukan berarti lemah, melainkan merupakan tindakan bijaksana untuk meredam konflik sebelum berkembang lebih jauh. Dengan mengalah, seseorang berusaha untuk meredakan ketegangan dan menemukan jalan tengah atau penyelesaian damai. Ngalih (Mengalihkan):      "Ngalih" berarti mengalihkan atau berpindah dari situasi atau masalah yang menimbulkan ketegangan. Setelah upaya mengalah tidak berhasil atau tidak...