Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Pambo: Lelaki Kecil dari Ngawi dengan Nyali yang Menembus Batas

Gambar
Dalam perjalanan panjang dari Surabaya menuju Jogja, saat bus melambat memasuki Ngawi dan senja mulai merayap di balik kaca jendela, aku bertemu seorang pria kecil berambut gondrong, dan memakai peci hitam yang sedikit miring seperti penanda bahwa hidup pernah mengujinya berkali-kali. Namanya, katanya sambil tersenyum, Pambo (tanpa R) Dari cara ia duduk, tenang tapi waspada, dari sorot matanya yang tak ragu menatap lurus, aku tahu ia telah melalui medan yang tak mampu dipetakan oleh peta dunia: medan batin. Lalu ia mulai bercerita, dengan bahasa halus khas orang Jawa yang memadukan ketegasan dan kelembutan. Ia pernah menjalani laku di Jawa Barat, sebuah perjalanan sunyi yang terdengar mustahil bagi logika manusia modern: berjalan kaki selama tiga setengah tahun, tanpa HP, tanpa transportasi, hanya membawa uang saku tiga ribu rupiah per hari. Tidak boleh meminta-minta. Tapi boleh menerima jika ada yang memberi. Dan ketika ia bercerita, aku merasa sedang mendengar kisah seseorang yang pe...

Hadiah dari Icha di Hari Ayah: Refleksi Seorang Ayah dan Surat Ad-Duḥā

Gambar
Hari itu, di Hari Ayah, aku menerima sebuah pesan suara dari anak keempatku, Icha. Ia menyanyikan lagu Virgoun yang telah digubahnya sendiri. Lembut, jujur, dan penuh rasa: “Yah, bila suatu saat kau dengarkan lagu ini dan ayah sudah tak ada lagi di sampingku ku akan mengerti mengapa begitu menyebalkannya ku di matamu...” Aku mendengarkannya dalam diam. Ada sesuatu yang menembus dada, bukan sekadar getaran nada, tapi gema dari ruang batin yang pernah sunyi. Di tengah usia dan kedewasaan yang mulai tenang, suara anakku seperti menghidupkan kembali sesuatu yang lama bersemayam: perasaan menjadi "yatim", bahkan saat orang-orang masih ada. Entah mengapa, pikiranku langsung teringat pada Surat Ad-Duḥā . Surat yang turun kepada Rasulullah ﷺ ketika beliau merasa ditinggalkan. Kala wahyu terhenti, sunyi, dan ejekan manusia menyayat hati. Namun dari langit datang kalimat yang menenangkan seluruh jiwa yang pernah merasa sepi: “Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak membencimu.” Seo...