Ketika Hati yang Redup Disinari Cahaya Ilahi
Hati manusia sering kali digambarkan sebagai sebuah lahan yang bisa subur atau tandus, lembut atau keras. Dalam kehidupan ini, kita sering kali dihadapkan pada situasi di mana hati kita menjadi keras, sulit menerima nasihat, bahkan cenderung tertutup dari cahaya kebenaran. Namun, Allah SWT, dengan segala kekuasaan-Nya, mampu melunakkan hati yang keras dan mengembalikan kita pada jalan yang benar.
Dalam tafsir surat Al-Hadid ayat 16, Allah SWT mengingatkan kita akan kemampuannya yang tak terbatas. Seperti halnya Dia menghidupkan bumi yang mati dengan hujan, Allah juga mampu menghidupkan hati yang keras dengan petunjuk dan cahaya-Nya. Hujan yang deras membasahi bumi, memberikan kehidupan pada tanaman yang sebelumnya layu dan mati. Begitu pula, Allah menurunkan dalil-dalil Al-Qur'an sebagai hujan spiritual yang mampu menghidupkan hati yang sebelumnya tertutup rapat, tidak dapat ditembus oleh cahaya iman.
Bayangkanlah hati yang keras seperti tanah yang tandus, kering, dan tidak bisa ditanami. Ketika hujan turun, tanah itu berubah menjadi subur, penuh dengan kehidupan. Demikian pula, ketika hati kita disinari dengan petunjuk Allah, yang datang melalui ayat-ayat-Nya, hati itu menjadi hidup, penuh dengan cahaya dan petunjuk. Apa yang sebelumnya tampak mustahil menjadi mungkin dengan kuasa Allah. Dia, yang Maha Berkehendak, bisa menuntun siapa saja yang Dia kehendaki dari kesesatan menuju cahaya kebenaran.
Namun, kita juga diingatkan bahwa hidayah adalah milik Allah. Dia memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan menyesatkan siapa yang Dia kehendaki. Hal ini bukan tanpa alasan, karena Allah Maha Bijaksana dan Maha Adil dalam setiap keputusan-Nya. Dia mengetahui apa yang ada dalam hati hamba-hamba-Nya, dan dengan kelembutan serta kebijaksanaan-Nya, Dia mengatur segalanya dengan sempurna.
Sebagai hamba, kita diajak untuk senantiasa memohon petunjuk kepada-Nya, meminta agar hati kita senantiasa dibuka dan dilunakkan oleh cahaya-Nya. Tidak ada yang lebih indah daripada hati yang hidup dengan iman, yang menerima cahaya Ilahi dengan penuh syukur, dan yang terus berusaha mendekat kepada-Nya dalam setiap langkah kehidupan.
Maha Suci Allah, Dzat yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki setelah tersesat, dan menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki, padahal sebelumnya telah beriman. Dia adalah Dzat yang Maha Berbuat terhadap apa yang Dia kehendaki, Maha Bijaksana, Maha Lembut, dan Maha Mengetahui. Semoga kita selalu termasuk dalam golongan yang diberi petunjuk, yiatu hati yang dilunakkan oleh cahaya Al-Qur'an, dan yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya. Wallahua'lam
Komentar
Posting Komentar